Janganlah Kamu Sombong...!

Kumulakan dgn nama Allah, Tuhan Yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..

Semoga apa yg ingin dikongsikan dpt manfaat utk diri ini dan jg semua yg membacanya, insya Allah..

Firman Allah Ta'ala di dalam Qs Lukman ayat 18. “ Dan janganlah kamu memalingkan muka (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Ayat diatas memberi maklumat pada manusia, khususnya manusia muslim / muslimah untuk menjauhi suatu sifat yang abadi dimiliki Iblis laknatullah yaitu sombong, sewaktu diperintahkan Allah Swt untuk sujud sebagai menghormati wujudnya Nabi Adam as di dalam syurga. Hakikatnya, memang Allah ciptakan manusia di muka bumi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeza sebagai anugerah terindah dari Sang Pencipta. Akan tetapi, segala kelebihan yang dimiliki seringkali membuat manusia itu terjebak dalam melakukan perkara-perkara yang dilarang oleh-Nya. Ini adalah disebabkan kita sering tidak menyedari akan segala kekurangan dan keterbatasannya sehingga timbul satu sifat yang disukai oleh Iblis dan para kroninya, iaitu sifat sombong atau takabur.

Islam sebagai agama yang penuh dengan kedamaian dan keharmonian sangat melarang umatnya memiliki sifat sombong, kerana kesombongan yang dipelihara akan membuka jurang pemisah yang cukup dalam antara si kaya dan si miskin, dan antara si pintar dengan si bodoh dalam lingkungan kerja ataupun dalam lingkungan masyarakat secara umum. Di samping itu kita juga harus selalu sedari\ bahwa semua yang kita miliki hanyalah pemberian dan titipan Allah Swt. Oleh kerana itu, tidak ada alasan bagi manusia sekaya manapun atau sepintar apa pun untuk berlagak sombong atau takbur, baik pada sesama manusia, apatah lagi pada Allah yang memiliki alam beserta isinya ini. Orang kaya, pintar lagi kuat berlagak sombong/takbur dimurkai Allah, bagaimana pula dgn yg miskin, bodoh, lemah dalam segala bidang berlaku sombong juga, jelas Allah lebih murka lagi dan inilah orang yang paling rugi dunia akhirat.

Sombong itu adalah takabbur, yang berasal dari bahasa Arab takabbara-yatakabbaru yang bermakna sangat sombong dan suka membanggakan ataupun menonjolkan diri (dalam apa2 pekerjaan). Secara istilah sombong/takabbur adalah satu sikap yang didominasi oleh suatu kebanggaan yang berlebihan sehingga melahirkan sifat membaggakan diri sendiri. Biasanya orang yang memiliki sifat ini akan selalu beranggapan bahawa dialah yang paling betul dan hebat dibandingkan orang lain, padahal seringkali berlaku sebaliknya, malah yang lebih kesian lagi selalu menunjukkan keangkuhan, dan kebesaranya (ta’azum). Kalau diri tidak hati-hati di dalam menjalani kehidupan ini maka tak mustahil sifat Iblis ini akan mencari tempat tersendiri di dalam hati kita, kerana banyak hal dalam kehidupan seharian kita yang memungkinkan lahirnya sifat sombong ini. Sifat ini biasanya muncul dari kekayaan, ilmu pengetahuan, amal ibadah, sudah merasa paling alim, kecantikan, kegagahan, kekuatan dsb. Namun, jika semua itu tidak dapat diperolehi atau menemui kegagalan, maka orang-orang seperti ini sangat mudah untuk beputus asa dan cenderung menyalahkan orang lain atau pihak lain, malah sering suu-dzon (berburuk sangka) pada Allah Swt. Sifat ini sangat dikecam oleh Allah dengan firman-Nya:

”Maka masuklah pintu-pintu neraka jahanam, kamu kekal didalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri.” (Qs An Nahl-29).

Dilihat dari segi objeknya Islam membagi sifat sombong ini dalam beberapa kategori, antaranya:

1) berlaku sombong pada Allah.

Keadaan orang seperti ini sangat berbahaya, kerana dia tidak mahu mengakui dan menerima kebenaran yang datangnya dari Allah Ta'ala, enggan bahkan malas melaksanakan solat, tidak mahu mengeluarkan zakat hartanya, walaupun nilai dari hartanya itu sudah sampai di mana zakatnya sudah harus dikeluarkan, tidak memperdulikan kaum duafa' (yg lemah) malah sering menganiayai mereka dsb.

2) Sombong terhadap Rasulullah Saw

sikap ini boleh dilihat apabila seseorang itu tidak mahu mentaati atau mengikuti apa-apa yang telah disunnahkan Nabi Muhammad saw kepadanya, seperti harus selalu menjaga solat dan menghindarkan diri dari perkara yang dilarang Allah, selalu menjaga keharmonian hidup dalam bermasyarakat dsb.

3) Sedangkan bersikap sombong terhadap sesama manusia biasanya akan terzahir dari hal-hal yang sifatnya lahiriah seperti sudah merasa paling kaya, sudah merasa paling pandai, dan itu sering menyeret manusia pada sifat-sifat seperti yang diwariskan Iblis laknatullah (sombong, takabbur dsb).

Memang sifat sombong ini sangat tidak baik untuk dipelihara, sombong secara batin yang tertanam di dalam hati seseorang kalau dilihat secara langsung memang tidak kelihatan. Pada dasarnya sombong dalam bentuk ini hanya dilakukan oleh hatinya saja, sifat ini akan terlihat ketika seseorang mengingkari segala kebenaran yang datangnya dari Allah dan Rasul, dan dia mengetahui akan kebenaran dan perintah tersebut, seperti kewajipan solat yang semakin diabaikan dan pada akhirnya ditinggalkan dengan sengaja, malas berdoa memohon pada Yang Esa. Padahal semua persoalan dalam hidup ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa ada campur tangan Allah Ta'ala.

Seperti mana firman-Nya :

"Berdoalah kepadaku, niscaya akan Ku perkenankan (Ku kabulkan) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina “ Qs Al Mukmin – 60 ).

Selain berlaku sombong dalam bentuk batin, sombong dalam bentuk zahir atau sombong dalam bentuk perbuatan sangat-sangat dibenci Allah dan manusia. Seseorang yang memiliki sifat sombong secara zahir ini boleh kita lihat dari ucapan dan gerakan tubuhnya, memperlihatkan sifat riak, angkuh, munafik dan selalu meremehkan pihak lain. Orang yang memiliki tabiat seperti ini selalu menganggap dirinyalah yang paling benar. Padahal menganggap diri tidak pernah melakukan kesalahan, itulah suatu kesalahan besar. Jelas Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu menganggap remeh orang lain dan selalu berpaling muka dari petunjuk-Nya.

Seperti yang difirmankan Allah dalam Qs Lukman ayat 18 “ Dan janganlah kamu memalingkan muka (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri “.

Serta di dalam Qs Al Isra ayat 37-38 Allah menegaskan lagi “ Dan janganlah engkau berjalan dimuka bumi dengan sombong. Sebab sesungguhnya engkau sekali-kali tidak akan dapat membelah bumi dan tidak akan dapat menyamai tingginya gunung. Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu”.

Sedangkan Hadis Rasulullah sendiri juga banyak yang mngecam orang yg bersifat dgn sifat sombong ini. “Jauhilah sifat sombong, takabbur atau berlagak, kerana sesungguhnya orang yang selalu sombong dan menbangga-banggakan serta suka menonjolkan diri dan kelebihan, membuat Allah berfirman kepada malaikat-Nya. “Tulislah orang ini termasuk golongan dari orang-orang yang durhaka.” ( Hr. Ibnu ‘Adi dari Abu Hurairah).

Orang alim mengatakan tiada kata seindah doa dan selalulah berzikir mengingati pada Allah dalam setiap kesempatan, agar sifat-sifat yang terlarang seperti yang disebut di atas tidak sampai tertanam dalam hati dan fikiran kita. Mendekatkan diri selalu pada Allah merupakan benteng terkuat untuk menghadapi pujukan dan rayuan iblis yang telah berhasil mewariskan sifat sombong ini pada segenap manusia. Ringkasnya, orang yang sombong dan sangat membanggakan diri akan menimbulkan impak negatif terhadap dirinya sendiri ataupun terhadap orang lain. Berbagai bentuk penyiksaan dan penganiayaan zahir dan fizikal pada zaman sekarang ini sudah semakin menjadi budaya adanya. Jelasnya, siapa pun kita, kaya ke miskin, kuat atau lemah jangan sekali-kali berlaku sombong dan memandang remeh pada makhluk Allah lainnya.. Bukankah dunia dan isinya ini mutlak milik Allah ??...

Sedangkan Allah Yang Maha ar-Rahman dan Maha ar-Rahim, sentiasa menyayangi makhluknya, khususnya manusia, lalu kenapa manusia itu sendiri yang sering berbuat aniaya?... Marilah sama-sama kita kembali merenungi untuk apa kita dihidupkan di atas dunia ini, tiada lain untuk mengabdikan diri pada Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...

WaLlahu a'lam...

No comments: